20 Agustus 2008

Toyota Avanza, Permintaan 9.000 Unit Produksi 8.000

Mobil bermesin kecil, harga menarik dan dapat menampung banyak orang, inilah yang masih menjadi tren kendaraan yang diminati konsumen di Indonesia. Dan pilihan tersebut jatuh ke jenis multi purpose vehicle (MPV), termasuk Avanza.

Tak heran jika saat ini, konsumen yang telah mengajukan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) untuk Avanza, masih harus menunggu 4 bulan. "Setiap bulannya sekira 9.000 SPK Avanza masuk ke Toyota Astra Motor. Namun kami hanya mampu suplai 7.500 hingga 8.000 unit per bulan untuk pasar domestik," kata Joko Trisanyoto, Direktur Marketing TAM usai pemberian penghargaan dari J.D Power di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (19/9/2008).

Joko menambahkan, pihaknya juga heran, meski daftar indennya panjang, konsumen tetap sabar menunggu dan tetap memesan. Untuk mengurangi inden, lanjut Joko, TAM mengupayakan penambahan produksi. Namun yang saat ini baru bisa dilakukan adalah penambahan jam kerja dan bukan menambah line produksi. "Kami tetap berkoordinasi dengan Toyota Motor Corporation dan Astra Daihatsu untuk melakukan penambahan produksi," katanya.

Meski demikian, Joko mengakui bahwa pihak prinsipal Toyota Jepang, lebih mengambil langkah hati-hati dalam meningkatkan kapasitas produksi. Ini dikarenakan pasar kendaraan nasional yang susah ditebak. "Toyota Jepang kan yang investasi, jadi mereka punya hitung-hitungan. Jangan sampai produksi sudah ditambah tapi ke depan pasar anjlok," imbuhnya.

Melonjaknya permintaan di atas kemampuan produksi, juga pernah dialami TAM saat Kijang Innova pertama kali diluncurkan pada 2004. Kemudian pada 2005 saat peluncuran Avanza. Selain produksi untuk domestik, TAM juga mengekspor Avanza sebanyak 2.000 unit per bulan ke Malaysia, Filipina, Mexico, dan Thailand.

Selain Avanza, pemesan Kijang Innova juga inden sekira 1 bulan. Menurut Joko, pengajuan SPK untuk Innova setiap bulannya lebih dari 5.000 unit. Sementara produksinya maksimal 5.000 unit.

Sumber : Okezone



Related Posts


0 comments: