Tujuan utama mobil hybrid adalah mampu memberikan yang terbaik soal emisi dan penggunaan bahan bakar paling efisien.Tentu, kebanyakan orang berpikir, jika penggunaan bahan bakar mesti dikurangi, akan berpengaruh pada performa. Benarkah?
Dengan penampilan serupa dengan mobil konvensional tentu kenyaman dan performa yang diharapkan oleh pengguna mobil hybrid tak berbeda, malah bisa berlebih. Salah satu keunggulan mobil dengan dua mesin seperti Toyota Prius ini, pada saat berjalan pelan, suara mesin bukan saja nyaris, tetapi memang tidak terdengar. Karena yang bekerja adalah motor listrik.
Nah, bagaimana dengan tarikannya? Jangan-jangan performanya sehening suaranya, atau tak bertenaga. Dengan sistem series/parallel hybrid respon tenaga tak beda dibanding mobil biasa. Begitu pedal gas diinjak, seketika tarikan dirasakan seisi kabin. Kondisi ini berlangsung setiap saat, ketika kedua mesin bekerja menggerakkan mesin. Dapat terlihat pada layar di tengah dasbor (energy monitor), yang menunjukkan darimana sumber tenaga penggerak roda.
Namun sempat juga terjadi, ketika mesin digeber terus-terusan, saat itu baterai pun dipakai menyuplai tenaga untuk menggerakkan motor elektrik yang membantu kerja mesin bensin. Tak lama terdengar bunyi alarm, yang memberi peringatan kalau persediaan listrik di dalam baterai menipis! Maka sebagian tenaga mesin pun dipakai mengisi baterai.
Tetapi tak perlu khawatir tenaga merosot banyak, karena seketika itu pula energi dari baterai dipakai untuk memutar motor elektrik. Meski terkadang tarikan mobil terasa sedikit lemah akibat kurangnya listrik pada motor listrik.
Namun, cukup mengurangi pi-jakan pedal beberapa saat hingga baterai cukup terisi, motor listrik pun memberikan tenaga penuh kembali untuk membantu mesin bensin.
Hal unik lain, mobil hybrid buatan Toyota ini memiliki pembatasan kecepatan secara otomatis. Ketika ke-cepatan sudah mencapai 172 km/jam, maka pengemudi akan merasakan tak ada respon pedal gas ke mesin. Mau diinjak lebih dalam, tunggangan tetap pada kecepatan di kisaran 172-175 km/jam, tergantung kondisi jalan, agak menanjak atau menurun.
Tentu performa seperti ini sudah lebih dari cukup, bukan? Untuk kendaraan dengan berat kosong sekitar 1,3 ton. Akselerasi yang dicapai Toyota Prius dengan mesin 1NZ-FXE, tak jauh berbeda dibanding kendaraan lain yang lebih ringan dengan tipe mesin berkapasitas sama (1NZ-FE), Toyota Vios G (A/T) dengan berat kosong 1,05 ton. Tetapi dengan konsumsi bahan bakar jauh lebih hemat, bukan?
Sumber : Otomotif
21 November 2008
Otomotif Hybrid Experience(VI): Bagaimana Dengan Performance?
Labels: Prius, Test Drive
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar