Tiga sedan kecil Negeri Sakura memperebutkan tahta tertinggi di kelasnya. Pilihan akhirnya ditentukan dengan kompromi.
Akhir tahun lalu, kehadiran all new Honda City cukup mengejutkan karena desainnya dianggap revolusioner di kelasnya. Tampil dengan dimensi yang lebih besar dan mesin yang lebih modern dibanding generasi sebelumnya, City terbaru disiapkan untuk menusuk pasar small sedan dan bertemu dengan seteru abadinya, Toyota Vios serta Suzuki Neo Baleno.
Dengan berbagai pembaruan yang diusung City, sudah sepatutnya Vios dan Baleno waspada. Meski saat awal kehadiran City, kedua rivalnya diuntungkan banderol harga City yang mengejutkan, Rp 260 juta! Saat ini, banderol Vios Rp 224,1 juta bahkan Baleno hanya Rp 207 juta.
Padahal, dari segi penjualan, Vios hingga saat ini masih merajai dengan 6.098 unit sepanjang 2008. Sementara di belakangnya, Honda sukses menjual City sebanyak 4.330 unit, serta Suzuki yang melepas 2.038 unit Baleno. Lalu apakah berbagai kebaruan yang ditawarkan City dapat menggoyang posisi Vios dan mengganggu penjualan Baleno? Kami menguji ketiganya di medan sesungguhnya.
DESAIN DAN REKAYASA
Harus diakui desain eksterior City paling menggoda di antara rival-rivalnya. Lampu depan modern dan grille lebar berbentuk hexagon membuat sosoknya sepintas mengingatkan pada Honda Civic versi Eropa. Dengan menganut konsep anak panah yang melesat dari busurnya (arrow ahot) Honda jelas sukses menegaskan kesan sporty pada New City ini. Soal desain, City langsung menaklukkan desain dengan sentuhan elegan yang ditawarkan Vios dan Baleno.
Keunggulan utama yang ditawarkan oleh Vios adalah tawaran smart key yang tidak dimiliki para rivalnya. Dengan peranti itu, Anda tidak lagi memerlukan anak kunci tradisional. Cukup simpan keyless entry tersebut di dalam saku Anda dan kunci pintu akan terbuka secara otomatis saat Anda mendekati mobil. Dan saat Anda berada di balik kemudinya, Anda akan menemukan satu lagi keunggulan Vios, yaitu tombol start/stop untuk menyalakan mesin, yang membuatnya tampil layaknya sebuah saloon premium.
DI BALIK KEMUDI
Interior Vios tampil lebih modern dan dinamis, terutama di bagian konsol yang membentuk huruf 'V' dengan sentuhan chrome. Kendati tampil lebih modern, interior City tak menyuguhkan kesan pertama yang mengesankan. Dashboard-nya luas seperti model Honda lainnya, tetapi material dan warnanya tampak terlalu biasa untuk banderol harga yang ditawarkan. Kesan paling menarik dari bank kemudinya adalah lingkar kemudi City yang sporty, serupa dengan milik sang kakak, Civic, dilengkapi dengan paddle shift di baliknya.
Ciri khas panel instrumen Vios yang terpusat di tengah memberi nuansa ruang interior yang berbeda dan pandangan mengemudi lebih luas ke depan. Namun, ada satu kelemahan dari tata letak panel instrumen seperti ini, yaitu soal gangguan konsentrasi mengemudi. Tata letak seperti ini membuat pengemudi harus melirik ke tengah dashboard saat ingin mengetahui informasi kecepatan atau data Multi Information Display (MID). Tata letak panel instrumen City dan Baleno yang tradisional lebih mudah untuk disimak.
Berkat dimensi eksterior yang lebih besar, Baleno juga memberikan keunggulan keleluasaan di dalam kabinnya. Interior yang serupa dengan SX4 memberikan kualitas material yang cukup istimewa dengan detail menawan. Soal memanjakan pengemudi, Baleno dan juga Vios, lebih unggul dengan menawarkan kontrol audio di lingkar kemudi. Hal ini membuat pengemudi lebih nyaman dan tak perlu menyentuh panel kontrol di konsol tengah untuk mengoperasikan tombol-tombol utama sistem audio.
ON THE ROAD
Dengan postur yang lebih bongsor, Baleno juga memiliki bobot paling berat, 1.210 kg (City 1.155 kg dan Vios 1.050 kg). Hal ini yang tampaknya turut mempengaruhi performanya yang tak sebaik Vios dan City. Ditambah lagi, mesin 1,5 liter berteknologi WT milik Baleno hanya menyediakan tenaga puncak 100 hp pada 6.000 rpm dan torsi 133 Nm pada 4.000 rpm. Angka-angka ini menj adi yang terkecil di antara ketiganya.
Dan hal itu bisa dibuktikan saat dilakukan kick down, Baleno terasa bergerak lebili lamban untuk berakselerasi. Saat dibawa berj alan ke luar kota dengan medan yang menanjak dan berkelok, terasa sekali jika Baleno perlu bergerak dengan gear rendah dan putaran mesin tinggi untuk tetap gesit.
Sementara City yang muncul dengan mesin baru i-VTEC langsung menawarkan tenaga paling besar, hingga 120 hp pada 6.600 rpm dan torsi 145 Nm pada 4.800 rpm. Soal performa ini memang tidak bisa dipungkiri, City lebih meyakinkan saat akselerasi dan berlari kencang. Meski di medan luar kota, kami sedikit kesulitan dengan tenaga di putaran rendah yang terkadang terasa lambat. Tapi, jangan khawatir, untuk mengatasinya silakan pakai mode sport dan gunakan paddle-shift guna memperoleh pengendaraan yang jauh lebih menyenangkan.
Bagaimana dengan Vios? Bobot yang ringan memberikan kemudahan bagi Vios untuk melesat di berbagai medan jalan. Bahkan, meski tenaga puncaknya masih lebih kecil 10 hp (110 hp) dibandingkan City, di lintasan luar kota yang sama Vios mampu menunjukkan agresivitasnya. Hal ini tampaknya banyak dipengaruhi proses perpindahan transmisi Vios yang berteknologi Super ECT (Electronic Controlled Transmission) sehingga menjadikan perpindahan gearnya responsif.
Saat kami mencobanya di lintasan sirkuit, angka-angka performa langsung membuktikan mana yang menjadi small sallon tercepat. Berakselerasi 0 -100 kpj, City mampu mencapainya dalam waktu 12,3 detik, Vios dalam waktu 12,6 detik, sementara Baleno 13,7 detik. Meski begitu, saat berakselerasi di kecepatan menengah (80 -100 kpj), Vios (3,6 detik) mampu mengungguli City (4,0 detik), sementara Baleno menempuhnya dalam 4,1 detik.
Soal pengendalian. City bisa dibilang paling enak untuk diajak bermanuver di kecepatan tinggi. Lingkar kemudi yang semakin berat selaras dengan bertambahnya kecepatan, juga memiliki akurasi tinggi. Gejala body roll yang minim didapat berkat suspensi yang berkarakter sport, dengan peredaman yang terasa lebih keras dibandingkan Vios dan Baleno.
Saat mencoba Neo Baleno, kami merasakan kemudinya agak kaku dan kurang akomodatif. Anda perlu lebih banyak usaha untuk mengendalikannya saat bermanuver. Namun, Baleno merupakan sedan paling lembut kabinnya. Kelembutan ini juga dibawa Baleno pada perpindahan transmisinya. Sementara pengendalian Vios bisa dibilang yang paling kompromis di antara ketiganya. Lingkar kemudinya mantap dan akurat sehingga terasa menyenangkan saat berkendara. Suspensinya juga sangat membantu menjaga gerak badannya saat bermanuver. Selain itu, Baleno dan City juga harus mengakui keahlian Vios untuk bermanuver di lahan parlor dengan radius putaryang hanya 4,9 m, sedangkan Baleno 5,3 m dan City 5,0m.
MEMBELI DAN MEMILIKI
Dari hasil pengujian kami, Honda City merupakan petarung tangguh yang memiliki potensi kuat di kelasnya. Kebaruan desain, fitur canggih, dan pengemudian agresif membuatnya pantas dimiliki, apalagi bagi para eksekutif muda yang menjadi target pasarnya. Saat ini memang hanya faktor harga jual yang menjadi pengganjal sebelum konsumen membeli City. Namun, hal itu disebabkan Honda yang mengklaim telah mengantisipasi berbagai kendala ekonomis saat menentukan harga jual City. Hal yang akan membuat rivalnya juga akan menaikkan harga dalam waktu dekat ini.
Kebalikan dengan City, kekuatan Baleno ada dari banderol harga yang paling kompetitif di antara rivalnya. Jika Anda tak memerlukan tampilan sporty, atau pengalaman berkendara dengan paddle shift, Baleno telah lebih dari cukup dalam menawarkan kenyamanan berkendara dan keleluasaan kabin. Belum lagi, soal kualitas, Baleno yang juga merupakan bagian keluarga SX4 tentunya memiliki kualitas produk Suzuki global.
Dan sekali lagi, memiliki Vios merupakan kompromi di kelas ini. Harganya berada di antara Baleno dan City, dengan tawaran fitur-fitur yang juga memadai serta performa yang hanya sedikit di belakang City. Meskipun citranya sedikit turun akibat model yang sama digunakan armada taksi, namun hal itu juga memiliki nilai positif bagi Vios berkenaan soal daya tahan produknya. Dan yang terakhir dan yang biasanya menjadi pertimbangan penting, soal konsumsi bahan bakar, Vios lebih unggul dengan konsumsi yang mencapai 10,68 kpl dibanding City 10,40 kpl dan Neo Baleno 10,42 kpl untuk kondisi kombinasi.
BEST
HONDA CITY
Sensasi F1 berada di balik kemudi City. Mainkan dan rasakan adrenalinnya.
SUZUKI NEO BALENO
Kontrol audio disetir menyenangkan dan mendukung fokus pengemudi.
TOYOTA VIOS
Keyless dan tombol start/stop sangat praktis. Simpan kunci di saku Anda.
BAD
HONDA CITY
Anda harus rela tak mendapatkan foglamp untuk City varian tertinggi.
SUZUKI NEO BALENO
Mesin 1,5 liter Baleno menjadi yang terlemah di antara kedua rivalnya.
TOYOTA VIOS
Kapasitas bagasi Vios yang terkecil dibandingkan City dan Baleno.
Sumber : Auto Car, Rabu, 04 Maret 2009
14 Maret 2009
Pertarungan Penuh Kompromi
Labels: Vios
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar