24 April 2008

Toyota Raja Baru Dunia Otomotif

Ambisi Toyota me-lengser-kan General Motors (GM) dari tampuk pimpinan otomotif dunia akhirnya kesampaian juga, setelah selama kuartal pertama tahun ini penjualan mereka melampaui pencapaian raja Detroit itu.

Hasil itu secara de facto menobatkan raksasa otomotif Jepang itu sebagai 'raja baru' industri otomotif global, menggusur GM yang menduduki singgasana itu selama 77 tahun. Kegemilangan penjualan Toyota ini didukung kuatnya pertumbuhan permintaan di pasar China dan Eropa, sementara kegairahan GM di sejumlah pasar lain tergerus oleh lesunya permintaan dari Amerika Utara, pasar terbesar mereka.

Memang dalam tiga bulan pertama tahun ini, sejumlah raksasa otomotif mengalami kelesuan permintaan di pasar Amerika Utara (AS dan Kanada) serta Jepang. Namun mereka masih menikmati pertumbuhan di China, serta kenaikan moderat di Eropa dan Amerika Latin.

Tetapi perubahan peta pasar otomotif dunia tahun ini telah memberikan ‘berkah’ bagi Toyota. Karena meski penjualan Toyota melemah di AS dan Jepang, namun di pasar-pasar berpertumbuhan cepat seperti China dan India, pabrikan mobil terbesar Negeri Sakura ini justru berjaya.

Kondisi inilah yang kemudian menempatkan Toyota sebagai pabrikan mobil terbesar dunia, baik dari segi produksi maupun penjualan. Mereka sebenarnya telah melampaui produksi GM akhir tahun lalu, namun dari sisi penjualan Toyota masih tertinggal tipis dari produsen pembuat Chevrolet, Opel, SAAB, dan sejumlah merek lainnya ini.

Selama 2007, GM memantapkan posisinya sebagai jawara otomotif global dengan menjual total mobil dan truk ke seluruh dunia sebanyak 9.369.524 unit. Sementara sepanjang kuartal keempat 2007, GM telah menjual 2.305.752 unit kendaraan atau meningkat 4,8% dari periode tahun sebelumnya.

Namun, memasuki 2008, selisih angka penjualan di seluruh dunia antara GM dengan Toyota mulai terkikis sedikit demi sedikit dari sekitar 300.000 unit hingga terlampaui pada bulan ketiga tahun ini.

Toyota Motor Corp, Rabu (23/4), mengatakan mereka berhasil menjual 2,41 juta kendaraan selama periode Januari-Maret. Bandingkan dengan General Motors Corp yang menjual 2,25 juta pada periode yang sama.

Penurunan penjualan GM itu terkait dengan berubahnya pola kebutuhan konsumen Amerika yang mulai melirik model-model yang tak haus bahan bakar seiring dengan lonjakan harga minyak dunia. Nah, di sektor mobil sedang yang irit bahan bakar inilah para pabrikan mobil Asia mengungguli pabrikan Amerika yang lebih suka menelurkan model-model bongsor yang rakus bahan bakar.

Keunggulan Toyota juga ditunjang oleh hadirnya sejumlah mobil bermesin hibrida (hybrid) yang irit bahan bakar. Toyota pula yang menjadi pionir di sektor mobil hibrida produksi massal (tak sekadar konsep), yang menelurkan Prius pada 2000 dan kini penjualannya sudah hampir mencapai 1 juta unit.

Sukses Prius itu mendorong Toyota untuk mencangkokkan mesin hybrid di sejumlah model lainnya, seperti Harrier, Kluger, Highlander, dan Camry. Langkah Toyota yang mulus di jalur hybrid itu melecut pabrikan lain, termasuk GM dan Mercedes-Benz, untuk menelurkan mobil bermesin gabungan bensin dan listrik ini mulai dua tahun mendatang.

Bahkan, divisi mobil mewah Toyota, Lexus, juga sudah ikut-ikutan meluncurkan versi mesin hybrid, dan yang paling fenomenal adalah model paling mahal mereka, LS600h, juga sudah mengadopsi teknologi hybrid.

Itu menandakan bahwa harga minyak dunia yang semakin tak terjangkau menjadi berkah tersendiri bagi Toyota, sehingga mereka akan semakin di depan dalam penjualan dan produksinya.

Sejumlah analis otomotif memprediksikan 2008 akan menjadi tahun Toyota meruntuhkan hegemoni GM dalam penjualan global. Tanda-tanda kejatuhan GM itu sudah terlihat sejak awal 2007, setelah perusahaan itu melakukan restrukturisasi dengan memangkas karyawan dalam jumlah besar dan menutup beberapa pabrik. Restrukturisasi itu dilakukan GM sebagai upaya untuk mencapai profitabilitas pada tahun-tahun berikutnya.

Bahkan, GM mengaku tak terkejut dengan pencapaian Toyota ini. Mike DiGiovanni, direktur eksekutif pasar global dan analisis pasar GM, mengatakan pihaknya telah mengira penjualannya akan terlewati Toyota pada kuartal pertama tahun ini. Hal itu pernah terjadi pada periode yang sama tahun lalu. Tetapi yang terjadi pada akhirnya GM tetap sebagai juara satu per akhir Desember 2007.

Ia mengatakan GM saat ini lebih fokus pada pencapaian laba di pasar Amerika Utara dan meraup laba dari operasional di seluruh dunia. Ini akan menjadi bekal berharga untuk mengalahkan Toyota.

"Kami benar-benar ingin menang, dan kami akan menjadi nomor satu dalam penjualan pada akhir tahun ini. Tapi yang penting saat ini kami harus meraih untung dulu dan pertumbuhan yang mantap di seluruh dunia," katanya.

Dari pernyataan itu sebenarnya GM telah mengakui bahwa Toyota sekarang yang menjadi raja otomotif dunia


Keterangan gambar : Pabrik Toyota Burnaston di Derbyshire menyusun 400 Toyota Yaris sehingga membentuk bendera berukuran 80 M x 40 M



Related Posts


0 comments: