Melihat brand image dan harga jualnya, Hilux 3.0L jelas akan menjadi momok yang cukup menakutkan bagi kompetitornya. Pembenahan yang diterapkan pada Triton, membuatnya laik untuk merambah medan onroad dan offroad.
Kini Penampilan D-Cab tak lagi terlihat konservatif. Coba aja perhatikan perkembangannya. Tren desain D-Cab sudah bergeser ke arah yang lebih bergaya metropolis. Habitat awalnya, D-Cab berada di daerah perkebunan dan pertambangan, kini D-Cab mulai merambah perkotaan. Namun semua itu tak diharamkan. Melihat kondisi cuaca yang mulai tak menentu, kami rasa cukup bijak bila Anda menggunakan D-Cab sebagai kendaraan harian.
Dengan posturnya yang tinggi-besar, Anda tak perlu ragu untuk menginjak genangan air yang banyak terdapat di jalan raya ibukota. Teknologi sistem injeksi bahan bakarnya commonrail, mampu meningkatkan performa mesin, menghasilkan suara mesin yang relatif halus, serta konsumsi BBM yang relatif efisien. Gengsi? Tidak lagi. Kini D-Cab sudah dapat disandingkan SUV sekelas All New CR-V, All New X-Trail atau bahkan New Fortuner.
Teknologi dan fitur terkini seperti commonrail dan transmisi otomatik, menjadi salah satu perangkat yang tak asing lagi bagi sebuah D-Cab. Hingga fungsi tuas transfer case, kini digantikan dengan tombol elektris (baru terdapat pada beberapa D-Cab saja). Yang harus Anda pertimbangkan dalam membeli sebuah D-Cab adalah fungsionalitasnya. Sebuah D-Cab harus mampu membawa 5 orang penumpang dan muatan pada saat bersamaan serta dapat melintasi medan off-road. Berbicara masalah ketangguhan, D-Cab, sistem penggerak 4 rodanya telah dilengkapi dengan Limited Slip Differential.
Kehadiran Strada Triton Exceed, jelas membawa warna baru dan nuansa segar pada kelas ini. Bagaimana tidak, tampilannya eksterior dan interiornya lebih dari sekedar sebuah kendaraan pekerja. Dengan desain seperti itu, kami rasa Anda tak perlu gengsi untuk membawanya menemui rekan bisnis atau mengunjungi pusat pertokoan bersama keluarga. Karakter suspensinya pun dirancang agar dirinya terasa nyaman pada kondisi perkotaan tanpa melupakan fungsinya sebagai kendaraan beban.
Banyak konsumen yang menaruh harapan besar pada Hilux. Walaupun sudah diperkenalkan pada 2004, namun entah mengapa dirinya belum menginjakkan kakinya di Indonesia. Para penggemarnya pun mau tak mau harus 'pindah ke lain hati'. Akhirnya pada Pebruari 2009, rasa 'rindu' konsumen pada Hilux pun terjawab sudah. Namun apakah penggemar setianya yang sudah terlanjur 'pindah ke lain hati itu akan kembali Hilux? Hanya Anda yang bisa menjawabnya. Sekali lagi, MM bantu Anda untuk memilihnya.
Lebih Dari Sebuah D-Cab
Bila dibandingkan dengan kompetitor sekelasnya (New Ranger, BT-50, Hilux), desain eksterior Triton terlihat lebih familiar sebagai kendaraan perkotaan ketimbang berkubang di lumpur. Tampilannya pun masih mewarisi karakter pendahulunya. Bodi kompak, gardan belakang yang telah dilengkapi dengan Limited Slip Differential serta mesin bertenaga yang didukung turbocharger dan intercooler. Walau begitu, apapun pro dan kontra masalah desain Triton, tampaknya Mitsubishi cukup berhasil menggabungkan desain stylish dengan kemampuan off-road yang terbilang tangguh.
Memasuki interior, Anda akan menemukan desain yang lebih dari sekedar sebuah D-Cab. Ada sedikit kesan futuristik pada dasbor. Display multifungsi pada bagian tengah dasbor cukup informatif untuk menginformasikan konsumsi BBM, jam, suhu udara (luar dan kabin), altimeter dan kompas. Visibilitas pengemudi pun terbilang cukup leluasa. Posisi duduk cukup tinggi dengan kaca depan yang tidak terlalu landai. Efeknya pengemudi dapat dengan mudah memantau keadaan sekeliling mobil pada saat melintasi medan offroad.
Bak milik Triton tergolong paling pendek dikelasnya, telah dilengkapi dengan bedliner dan tiedown point 4-titik. Selain mesinnya yang cukup bertenaga, Triton juga mengadopsi gardan milik truk Mitsubishi Diesel. 120PS. Walaupun tenaganya masih berada di rata-rata kompetitornya, namun yang patut diacungi jempol adalah setingan suspensi terbarunya. Pada versi GLX, karakter suspensi terasa lebih keras. Namun pada varian Exceed, karakter suspensi dibuat untuk dapat mengakomodir penggunaan medan onroad dan offroad. Bila dibandingkan kompetitornya, harga jual Triton memang bukan yang paling murah. Namun kami rasa cukup sepadan dengan teknologi dan kemampuannya berinteraksi di segala medan.
Minim Fitur Keselamatan
Jujur saja. penampilan Hilux D-Cab jelas terlihat kokoh dan 'meyakinkan'. Berbeda dari Strada Triton yang justru lebih stylish, kesan tersebut didapat karena eksteriornya terbilang konservatif dan konvensional layaknya New Ranger dan BT-50. Kehadiran Hilux D-Cab jelas akan menjadi momok yang cukup menakutkan bagi rival-rivalnya.
Pertama masalah performa, kedua masalah brand image. Bagaimana tidak. Konsumen akan diberikan alternatif tambahan pada kelas ini. Artinya, mau tak mau para kompetitornya harus berbagi 'lahan' dengan kehadirannya.
Interiornya memang tidak semewah Navara dan sefuturistik Triton. Dejavu! Yup, sudah pasti. Desainnya memang menggunakan platform dari 'saudara kandungnya', Fortuner. Efeknya, Anda pun akan merasa familiar dengan tombol kontrol dan fungsi kendaraan. Sebenarnya interior Hilux terasa cukup mewah. Sayangnya, lingkar kemudinya mengadopsi dari Hilux single-cabin. Hal tersebut justru memberikan kesan sederhana. Karena Hilux menggunakan platform Fortuner, maka driving position pengemudi dapat dikatakan hampir sama dengan 'saudaranya' tersebut.
Keluaran tenaganya cukup responsif. Berbeda dengan New Ranger 3.OL, sedikit saja sentuhan pada pedal gas, mobil seakan ingin 'meloncat'. Tenaganya lebih besar 3 tk dari New Ford Ranger 3.0L. Memang, masalah tenaga, Hilux lebih unggul. Namun torsi Hilux sebesar 343 Nm, tidak lebih baik dari New Ranger (380 Nm). Dalam hal ini, New Ranger lebih 'cerdik' untuk mengantisipasi ledakan tenaga yang dimilikinya. Efeknya, keluaran tenaga New Ranger menjadi lebih lembut. Walau begitu, harga jualnya pun terhitung cukup kompetitif, baik di kelas 3.OL maupun 2.5L sekalipun. Namun sayangnya, dirinya belum dilengkapi dengan fitur keselamatan airbag atau bahkan ABS sekalipun.
KESIMPULAN
1st: Mitsubishi Strada Triton Exceed 2.5 M/T
Ternyata pembenahan yang dilakukan pada Triton generasi terkahir ini, berbuahkan hasil manis. Kompromi antara kemampuan offroad, onroad dengan pencitraan visualnya, menghasilkan suatu yang produk tidak dapat dipandang sebelah mata. Soal kemampuan daya angkut, Mitsubishi cukup memiliki nama dan berkompeten di bidangnya.
2nd: Toyota Hilux 3.0 E D-4D M/T
Produk terbaru belum tentu dapat menjadi yang terbaik. Ketangguhannya tak perlu Anda ragukan. Namun sayangnya, Hilux tidak dilengkapi dengan fitur keselamatan 'standar'. Walau begitu, tampaknya daya dukung merek dan layanan purna jual merupakan jaminan paling manjur bagi pemilik mobil.
Sumber : MobilMotor, Kamis, 05 Maret 2009
07 Maret 2009
Babak Awal Perebutan Kekuasaan
Labels: Hilux
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar