03 Maret 2009

Tiga Tenaga Satu Hati - Trio Turbo Klub Yaris

Dragonito, Djunaedy dan Fahmi Nurrahman, ketiganya anggota Toyota Yaris Club Indonesia (TYCI) yang doyan power gede dan speed kencang. Makanya, mereka enggak ragu-ragu untuk mengupgrade tenaga mesin standar menjadi lebih sangar lewat perangkat turbo.

Kesamaan minat mereka bukan hanya terlihat dari peranti pendongkrak tenaga instan yang diaplikasi. Soalnya, meski bersaing dalam gede-gedean tenaga, dalam banyak kesempatan mereka tampak sering duduk dan ngobrol bareng.

Sampai-sampai, ketika pelek Yaris dr. Djunaedy retak terantuk lubang di Majenang, Jateng, Dragonito dan Fahmi secara 'natural' mendekat ke fender untuk membantu mengganti roda. Nah, seperti apa ubahan seputar dapur pacu mereka? Berikut kisah mereka.* /Iday

Dragonito (197 dk/205 Nm)
Ini adalah Yaris ketiga yang dibeli dan diupgrade setelah dua mobil terdahulu tak kunjung memuaskan mahasiswa Bahasa Mandarin Shenzhen University, Guangdong, Cina ini. Yang kemaren-kemaren matik, enggak bisa diapa-apain," ungkap Nito, panggilan akrabnya.

Mobil pertama transmisinya matik. Cowok bongsor 20 tahun ini bilang, itu mobil hanya dimodifikasi sedikit sebelum akhirnya dijual. Mobil kedua, matik lagi dan sempat muncul di Yaris Show Off lewat gaya elegan. "Tadinya iseng-iseng buat ngejar kontes, tapi sekarang ganti project jadi manual. Masih mau bereksperimen naik satu step lagi," papar Nito.

Trus, mau mengalahkan dr. Djuned, nih? "Maunya sin begitu. Tapi nyamain aja udah bagus," katanya.

dr. Djunaedy (246,4 dk/304Nm)
Tangan dingin pria berprofesi dokter ini tak hanya beraksi mendeteksi dan mengobati pasien. Tetapi juga dalam membangun mobil. Alhasil besutannya jadi Yaris bertenaga paling besardi TYCI.

Ubahannya enggak tanggung-tanggung, karena menyentuh hampir di seluruh sektor di ruang mesin. "Tekanan turbo saya pasang 1,0 bar. Tapi ini baru inrayen. Rencananya saya mau naikkan lagi tekanannya sampai 1,3 bar,"terang Djuned, panggilan akrabnya.

Hasilnya luar biasa. oya, dari perbincangan turing ke Yogyakarta dua minggu lalu, terembus kabar kalau Pak Dokter bukan hanya mengalahkan Fahmi dalam modifikasi, tapi juga dalam 'teror mental'. So, lanjut simak kisahnya Fahmi.

Fahmi Nurrahman (172,9 dk/223,5Nm)
"Mobil gue otomatik. Karena rencananya pengen bikin impossible matic. Maksudnya matik terkencang, hahaha," papar mahasiswa Teknik Perminyakan Universitas Trisakti, Jakarta ini.

"Tapi masih penasaran sih, mentoknya segimana gitu. Gue pengen ngebuktiin kalo matik pun bisa punya power yang gede. ujar cowok 20 tahun ini.

Oya, meski punya bodi gede dan mobil kenceng, enggak berarti Fahmi tampil sangar lo. Dari obrolan antar teman dituring lalu, kabarnya ia ogah tidur sendiri usai mendengar cerita-cerita horor dr. Djuned seputar organ tubuh dan penampakan. "Yah, namanya juga manusia berdarah dingin.Yah begitu deh jadinya, Djuned," tuturnya tak bisa mengelak. Hehehe...ketahuan deh!

Sumber : Otomotif, Jumat, 27 Februari 2009



Related Posts


0 comments: