03 Februari 2008

Tips dan Tabel Tinggi Komponen Mobil Untuk Menerjang Banjir

Banjir yang melanda ibukota Jakarta tentu membuat kita semua susah, maka Rini ingin menampilkan tulisan mengenai batas aman tinggi komponen mobil untuk menerjang banjir, kiranya dapat membantu kita semua untuk mengambil keputusan batas aman dari pada mobil kita untuk menerjang banjir. Yang terpenting juga tidak melaju dengan kecepatan tinggi atau malah berhenti di tengah banjir. Atur laju mobil dengan konstan. Upayakan kecepatan rata-rata 10-15km/jam dengan laju stabil.
Semakin tinggi kecepatan mobil maka akan semakin tinggi juga gelombang air yang di timbulkan. Sehingga memungkinkan air terisap air intake dan menyebabkan mobil mogok akibat ruang bakar kemasukan air (water hammer).
Dengan kecepatan konstan, efeknya akan menciptakan ruang kosong pada bagian bawah mobil sehingga ruang mesin aman dari air. Tapi begitu mobil berhenti, air yang tadinya tersibak ke samping akan mengisi ruang kosong tersebut.
Jadi yang perlu di cermati, sebelum mulai menerjang banjir, pastikan kondisi di tengah banjir tidak ada yang membuat Anda harus berhenti. Seperti antrean mobil terlalu padat, atau ada mobil lain yang melaju cepat dari arah berlawanan.
Dengan menggunakan posisi gigi satu, anda hanya perlu menginjak pedal gas hingga putaran mesin berada di kisaran 2000-2500 rpm. Hal ini di lakukan untuk menjaga agar air tidak masuk melalui lubang knalpot, walau kemungkinannya kecil.
Jangan memaksa mesin bekerja dengan putaran terlalu tinggi. Sebab bila ada air yang menyusup masuk melalui air intake, jumlah air yang terisap masuk cukup banyak maka menyebabkan water hammer. Bila mesin sampai mati di tengah banjir, jangan menstaternya. Evakuasi hanya dapat dilakukan dengan mendorong mobil hingga ke tepi banjir.
Bila anda berhasil melewati banjir, tentu mobil perlu penanganan lebih lanjut. Perangkat rem yang basah perlu di keringkan dengan segera agar tetap bekerja dengan baik.
Caranya, injak pedal rem dengan halus dan gas secara bersamaan. Gesekan antara kampas rem dan piringan atau tromol akan mempercepat proses pengeringan. Lakukan beberapa kali hingga sistem rem kering dan terasa pengereman sudah kembali optimal.


Tinggi Air Intake

Tinggi Altenator

Posisi

ECU

Tinggi

ECU

Tinggi

Kabin

Ground Clearence

Tinggi

Ban

TOYOTA


Avanza

800

550

Dalam Kabin

400

400

200

550

Altis

650

600

Ruang Mesin

700

300

150

550

Vios

550

600

Ruang Mesin

700

300

150

550

Rush

900

550

Dalam Kabin

700

400

200

550

Innova

1000

700

Dalam Kabin

800

400

N/A

600

Fortuner

800

750

Dalam Kabin

800

400

220

700

Yaris

500

600

Ruang Mesin

700

300

140

550

NISSAN


Xtrail*

930

600

N/A

650

450

200

670

Livina/GL

N/A

N/A

Ruang Mesin

N/A

N/A

185

N/A

HONDA


Jazz

N/A

N/A

Dalam Kabin

N/A

250

N/A

N/A

Civic

N/A

N/A

Ruang Mesin

N/A

250

N/A

N/A

CR-V

N/A

N/A

Ruang Mesin

N/A

400

N/A

N/A

City

N/A

N/A

Dalam Kabin

N/A

250

N/A

N/A

ISUZU


Phanter

900

550

-

510

205

710

N/A

SUZUKI


Swift*

600

400

Ruang Mesin

600

360

145

600

SX4*

660

450

Ruang Mesin

660

300

175

640

Grand Vitara*

900

570

Ruang Mesin

840

430

200

700

MITSUBISHI


Lancer

700

400

Dalam Kabin

600

380

165

60

Grandis

800

500

Dalam Kabin

550

400

155

650

FORD


Everest

873

800

Dalam Kabin

750

500

210

577,9

Escape

820

700

Dalam Kabin

800

350

205

556,9

KIA


Picanto

700

450

Dalam Kabin

450

250

145

660

Catatan :
Sumber masing-masing ATPM & Majalah Autobild
Ukuran dalam mm.
* = di ukur secara manual oleh Redaksi Auto Bild
- = tidak memiliki ECU
N/A = data tidak tersedia



Related Posts


0 comments: